About Me

Foto saya
AQ tuch anaknya ceria, jaim, ca'em, cerewet, g' bisa ngontrol emosi, baik, g' sombong, setia, g' bisa diem, pokoknya banyak banget dech. Karna AQ nich anaknya g' bisa ngontrol emosi so kalau teman-teman pernah kena imbasnya tolong maapin yaw.

LTSP (Linux Terminal Server Project)

Kelebihan LTSP(Linux Terminal Server Project)

1. Bebas biaya lisensi : karena berlisensi GPL (open source). Bandingkan misalnya dengan solusi Windows Terminal Server, atau Citrix, yang bisa dengan mudah menembus angka ribuan atau puluhan ribu dolar.
2. Fleksibel, mudah di upgrade : saya telah mengalami sendiri bagaimana mudahnya upgrade ke versi terbarunya; cukup install versi terbaru (yang akan terpasang di direktori yang berbeda dari versi sebelumnya), copy file-file konfigurasi yang lama — dan voila, selesai.
3. Netral : apapun distro Linux yang anda gunakan, hampir bisa dipastikan bahwa LTSP bisa dipasang disitu.


Apakah LTSP itu sendiri ? LTSP adalah satu set script yang memungkinkan kita menampilkan layar server di client, itu saja pada intinya. Tentu saja di dalamnya jauh lebih kompleks — ada fasilitas remote boot, remote file system, hardware auto detection, remote multimedia & output, dll.

Apakah ada kelemahan LTSP ? Tentu saja, tidak ada teknologi yang tidak mempunyai kelemahan. Sejauh ini ada beberapa, seperti penggunaan bandwidth yang agak lebih boros daripada Citrix (diperkirakan max. 50 client di satu segmen network 100 mbps), dan single point of failure di server.
Tapi ini semua bisa diatasi dengan perencanaan yang baik, rutinitas backup data yang dilakukan secara disiplin, dan strategi disaster recovery yang tepat (dimana proses recovery dapat dilakukan dalam hitungan menit saja).


Pembuatan LTSP, yaitu jaringan server dan client diskless (tanpa hardisk). Versi 3.1.0 merupakan paket terpadu RedHat 9.0 + LTSP + OpenOffice, dll.
LTSP (Linux Terminal Server Project) merupakan proyek yang bertujuan membuat workstation berbasis Linux dengan memanfaatkan komputer murah namun mampu menjalankan mode text maupun grafis. Salah satu caranya adalah dengan memanfaatkan komputer usang (486 keatas) dan tanpa menggunakan floppy maupun hardisk (diskless).
Dengan LTSP, workstation dengan konfigurasi minimal (486, 8Mb RAM tanpa HD) mampu menjalankan berbagai macam aplikasi grafis karena seluruh aplikasi ditaruh pada satu server. Dengan demikian yang diperlukan adalah sebuah server yang cukup powerful dan beberapa (banyak) client workstation diskless.


0 Comments:

Post a Comment